Alamanahjurnalis.com - Israel melancarkan serangkaian serangan besar-besaran terhadap Iran. Ilmuwan, petinggi militer, warga sipil jadi korban.
Laporan dari RIA Novosti mengutip sejumlah sumber menyebutkan bahwa serangan ini juga menyasar beberapa pemimpin militer Iran.
Otoritas Iran dengan cepat membatalkan seluruh penerbangan di Bandara Imam Khomeini di Tehran, demikian dilaporkan kantor berita ISNA mengutip juru bicara bandara.
Tentara Israel telah mengonfirmasi bahwa jet-jet tempur mereka telah menyelesaikan tahap pertama dari operasi serangan.
Portal berita Israel, Ynet, mengutip sumber dari pihak berwenang, mengeklaim bahwa sejumlah pemimpin militer Iran, termasuk kepala staf umum, serta beberapa ilmuwan nuklir, kemungkinan tewas akibat serangan Israel.
Dua gedung tempat tinggal sejumlah pemimpin militer Iran juga dilaporkan hancur akibat serangan ini.
Lembaga penyiaran negara Iran, IRIB, pada Jumat, melaporkan bahwa Komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) Hussein Salami, komandan Markas Pusat Khatam al-Anbiya IRGC Gholamali Rashid, fisikawan Mohammad Mehdi Tehranchi, dan mantan kepala Organisasi Energi Atom Iran, Fereydoon Abbasi, kemungkinan tewas dalam serangan Israel di Tehran.
Kantor berita Tasnim juga turut melaporkan bahwa Salami, Tehranchi, dan Abbasi tewas dalam serangan tersebut.
Sementara itu, media siaran Iran Press TV melaporkan adanya korban jiwa, termasuk sejumlah perempuan dan anak-anak, meskipun tidak merinci jumlah pastinya.
Selain serangan udara, Israel juga dikabarkan melakukan serangkaian operasi sabotase rahasia jauh di dalam wilayah Iran. Hal ini bertujuan untuk merusak lokasi-lokasi peluncuran rudal dan pertahanan udara.
Reporter Axios, Barak Ravid, yang mengutip pejabat senior Israel, mengungkapkan hal ini melalui akun X-nya.
"Bersamaan dengan serangan udara besar-besaran oleh Angkatan Udara Israel, Mossad memimpin serangkaian operasi sabotase rahasia jauh di dalam wilayah Iran. Operasi-operasi ini ditujukan untuk merusak situs-situs rudal strategis Iran dan kemampuan pertahanan udaranya," kata Ravid.
Menanggapi situasi yang memanas ini, Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah melakukan pertemuan dengan kabinetnya untuk membahas kondisi di Iran pasca serangan Israel di Tehran.
Dunia kini menanti perkembangan selanjutnya dari konflik yang kian memanas di Timur Tengah ini.
Sumber: beritanasional.com
