Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Bagaimana Israel Menyalahgunakan AI 'Lavender' untuk Menyerbu Gaza

| April 07, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-04-07T10:19:55Z


Jakarta, Alamanahjurnalis.com -- Tentara Israel diduga menggunakan teknologi kecerdasan buatan Artificial Intelligence (AI) 'Lavender' saat melancarkan pengeboman ke Jalur Gaza.

Akibatnya ribuan masyarakat sipil menjadi korban serangan tersebut.

Tentara Israel telah mengembangkan program berbasis kecerdasan buatan yang dikenal sebagai Lavender. Teknologi tersebut menandai puluhan ribu warga Gaza sebagai tersangka pembunuhan menggunakan teknologi AI.

Warga yang sudah ditandai tersebut akan terbunuh ketika para tentara melancarkan serangan.

Dalam laporan media +972 Magazine, enam perwira Israel yang pernah bertugas di militer selama perang di jalur Gaza dan terlibat dalam penggunaan teknologi AI tersebut mengatakan, Lavender telah memainkan peran yang sangat penting dalam pemboman yang dilakukan tentara Israel.

Pada dasarnya, Lavender dirancang untuk menandai tersangka anggota sayap militer Hamas dan Jihad Islam Palestina (PIJ), termasuk mereka yang berpangkat rendah, sebagai target pemboman potensial.

Di awal-awal perang, para tentara Israel bahkan sangat bergantung pada kemampuan Lavender untuk mengidentifikasi 'musuh'. Tercatat sebanyak 37 ribu warga Palestina sebagai tersangka militan.

Meski begitu, militer Israel justru menolak klaim tersebut. Juru Bicara IDF bahkan membantah penggunaan kecerdasan buatan dan mengatakan bahwa alat tersebut hanya untuk membantu tentara mencari target operasi.

"Bagaimanapun, pemeriksaan independen oleh analis (intelijen) diperlukan, yang memverifikasi bahwa target yang diidentifikasi adalah target serangan yang sah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam arahan IDF dan hukum internasional."

PBB hingga Amerika kecam

Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pun miris atas laporan yang menyebut bahwa Israel telah menggunakan teknologi AI saat melakukan pengeboman.

Dalam cuitan di akun X atau Twitternya, Guterres menegaskan bahwa AI harusnya digunakan untuk sesuatu yang bermanfaat, bukan untuk membunuh masyarakat sipil.

"Saya sangat prihatin dengan laporan bahwa pengeboman militer Israel menggunakan AI," kata dia.

Amerika pun turun tangan. Juru Bicara Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby mengatakan pihaknya telah melakukan penyelidikan terkait laporan bahwa tentara Israel menggunakan teknologi AI dalam serangan ke Gaza.

Sumber : cnnindonesia.com

(Red)
×
Berita Terbaru Update