Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Evaluasi Semester Pertama, Prabowo Puji Kinerja Jajaran dan Stabilitas Ekonomi Nasional

| May 06, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-05T19:57:46Z


Alamanahjurnalis.com - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan evaluasi atas capaian-capaian strategis pemerintahannya selama enam bulan pertama, terutama dalam sektor ekonomi. 

Hal tersebut disampaikan Kepala Negara saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Ruang Sidang Kabinet, Istana Kepresidenan Jakarta, pada Senin (5/5/2025).

"Salah satu tonggak pemerintahan di setiap negara adalah mampu atau tidak kita menjaga inflasi? Inflasi kita salah satu terendah di dunia. Mungkin di antara lima negara yang terendah di dunia," ujar Presiden Prabowo di awal arahannya.

Presiden Prabowo menilai keberhasilan dalam pengendalian inflasi ini tak lepas dari landasan kuat yang telah dibangun oleh pemerintahan sebelumnya. Selain itu, Presiden Prabowo juga mengapresiasi kekompakan tim kerjanya.

"Saya merasa teamwork kita bagus, saya merasa garis yang kita tentukan terwujud di lapangan. Inflasi (rendah) terwujud, banyak negara mau belajar bagaimana mengendalikan inflasi dari kita," tambahnya.

Presiden Prabowo melanjutkan, capaian lain yang membanggakan adalah kemampuan pemerintah menjaga stabilitas harga pangan di masa-masa kritis seperti Natal, akhir tahun, dan Lebaran. Kepala Negara turut menyoroti keberhasilan pelaksanaan mudik Lebaran 2025 yang berjalan lancar, dengan angka kecelakaan terendah sepanjang sejarah dan peningkatan jumlah pemudik.

"Saya dapat laporan mudik kita adalah terbaik sepanjang sejarah, angka kecelakaan terendah sepanjang sejarah, turun 30 persen, dan meningkat yang mudik lebih besar dari tahun yang lalu," ungkap Presiden.

Dalam sektor keuangan negara, Presiden Prabowo menegaskan bahwa pemerintah tetap menjaga pengelolaan fiskal secara hati-hati dengan defisit yang tetap terjaga.

Prabowo membandingkan disiplin fiskal Indonesia dengan negara-negara anggota Uni Eropa yang banyak melanggar standar defisit yang mereka tetapkan sendiri dalam Perjanjian Maastricht yang membatasi defisit anggaran di angka 3 persen.

"Mereka sudah jauh di atas 3 persen, mereka melanggar standar yang mereka lakukan sendiri. Indonesia masih menjaga di bawah 3 persen," tegasnya.

Presiden Prabowo juga menyoroti langkah-langkah penghapusan utang petani kecil dan pengendalian pinjaman berbunga tinggi sebagai bentuk keberpihakan pemerintah kepada rakyat kecil, sekaligus menjaga kerangka APBN yang tetap prudent.

"Pengendalian manajemen perekonomian kita cukup prudent, cukup hati-hati. Dalam kehati-hatian itu, salah satu juga yang kita bisa dan boleh bangga adalah kita melaksanakan penghematan besar-besaran," ucapnya.

Sidang Kabinet Paripurna ini sekaligus menjadi momentum untuk memperkuat tekad pemerintahan dalam menjaga stabilitas nasional di tengah ketidakpastian global dan terus melaksanakan program-program strategis bagi kesejahteraan rakyat.

Sumber: beritanasional.com
×
Berita Terbaru Update