Alamanahjurnalis.com - JAKARTA - Organisasi masyarakat Islam, Nahdlatul Ulama (NU), mendapat pujian dari Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia (Rabithah al-Alam al-Islami atau The Muslim World League/MWL), yang juga Ketua Dewan Ulama Senior Dunia Islam, Sheikh Dr Muhammad bin Abdul Karim al-Issa.
NU mendapat pujian atas peran dan kiprahnya di bidang kemanusiaan dan dunia internasional.
Pujian disampaikan saat Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, berkunjung ke kantor pusat MWL di Riyadh, KSA, pada Senin (2/6/2025).
"Kami sangat berbangga dengan keberadaan Nahdlatul Ulama dan mengapresiasi peran serta kiprahnya yang luar biasa besar bagi dunia internasional dan kemanusiaan," ujar Sheikh al-Issa dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Selasa (3/6/2025).
Sheikh al-Issa merasa senang dan sangat mengapresiasi kemitraan serta kerjasama strategis yang selama ini telah terjalin antara pihaknya dengan PBNU.
"Kami juga merasa berbesar hati dan sangat mengapresiasi terjalinnya kemitraan dan kerjasama strategis antara MWL dengan PBNU. Kemitraan ini memiliki nilai yang sangat penting dan luar biasa besar," imbuhnya.
Salah satu agenda besar yang sukses dilaksanakan oleh kemitraan antara MWL dan PBNU adalah terselenggaranya forum KTT R-20 di Bali pada November 2022, sebagai bagian dari kegiatan KTT G-20.
Oleh sebab itu, MWL berharap agar kemitraan strategis yang selama ini telah terjalin dengan PBNU dapat terus berlanjut dan berkembang.
Sementara itu, Yahya Cholil Staquf juga menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kiprah MWL bagi dunia Islam dan masyarakat internasional.
"PBNU juga berharap agar dapat terus melanjutkan dan mengembangkan lebih jauh lagi ikatan hubungan baik serta kemitraan yang selama ini telah terjalin dengan MWL," ungkap Gus Yahya.
Pada kesempatan pertemuan itu, Gus Yahya menyampaikan bahwa hasil kerjasama yang baik antara PBNU dan MWL di forum KTT R-20 di Bali pada November 2022 silam menghasilkan sebuah buku.
Buku tersebut telah ditulis dalam tiga bahasa, yakni Inggris, Arab, dan Indonesia.
Pasca digelarnya R-20, PBNU menghimpun para tokoh besar agama-agama dunia guna mencari solusi untuk berbagai permasalahan global.
Di antaranya adalah ASEAN IIDC yang digelar Agustus 2023, R-20 ISORA pada November 2023, serta Konferensi Internasional Humanitarian Islam pada November 2024 di Jakarta.
Sumber: kompas.com