Sidoarjo, Alamanahjurnalis.com — Dewan Pimpinan Cabang Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia (DPC PWDPI) Sidoarjo resmi menggelar kegiatan Pembekalan dan Pelatihan Jurnalistik pada Sabtu, 26 Juli 2025. Kegiatan hari pertama ini digelar dengan semangat memperkuat kapasitas wartawan lokal di tengah tantangan era digital dan dinamika hukum yang semakin kompleks.
Pada sesi pertama, pembekalan hukum untuk jurnalis menjadi materi pembuka. Materi ini disampaikan oleh praktisi hukum Bapak Supono, SH, yang secara rinci mengupas perlindungan hukum terhadap wartawan dalam menjalankan profesinya. Supono menegaskan pentingnya pemahaman hukum agar jurnalis tidak hanya memahami haknya sebagai pewarta, tetapi juga tahu batas dan etika dalam menyampaikan informasi. Diskusi ini dipandu langsung oleh Ketua DPC PWDPI Sidoarjo, Agus Subakti, ST, yang juga aktif mendorong profesionalisme pers di daerah.
Berlanjut ke sesi kedua, teknik penulisan jurnalistik menjadi fokus. Materi ini dibawakan oleh Andre Yuris, wartawan senior sekaligus Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Surabaya. Dalam paparannya, Andre menyoroti tantangan dan peluang jurnalis di tengah kemunculan teknologi kecerdasan buatan seperti ChatGPT dan sistem AI lainnya. Ia menekankan bahwa kecanggihan teknologi tidak boleh menggantikan prinsip dasar jurnalistik: akurasi, verifikasi, dan keberpihakan pada kebenaran. “AI boleh membantu, tapi nurani wartawan tak boleh digantikan,” ujar Andre tegas dalam sesi interaktif yang berlangsung dinamis.
Memasuki malam hari, sesi ketiga digelar mulai pukul 19.30 WIB dengan menghadirkan pemateri yang berbeda—KH. Rakay Muhammad. Dengan gaya bertutur yang reflektif, Kyai Rakay membedah filosofi jurnalistik dari perspektif etik, moral, dan spiritualitas. Ia mendorong para jurnalis untuk membangun ketahanan ekonomi yang sehat dan mandiri, tanpa harus melanggar kode etik jurnalistik demi mengejar keuntungan instan. Menurutnya, “Jurnalisme adalah jalan juang, bukan jalan pintas.”
Pelatihan ini dijadwalkan berlanjut ke hari kedua, Minggu, 27 Juli 2025, mulai pukul 09.00 WIB. Sesi akhir akan diisi dengan pelatihan photo journalism menggunakan perangkat sederhana, yakni handphone. Materi ini akan dibawakan oleh Mamuk Ismuntoro, fotografer kawakan yang telah dikenal di kancah nasional maupun internasional. Dengan pengalamannya yang kaya, Mamuk akan membagikan teknik mengambil foto jurnalistik yang bernilai berita tinggi meski hanya dengan alat seadanya.
Kegiatan pelatihan ini tak hanya menjadi wadah pengembangan kapasitas teknis, tetapi juga menjadi ruang konsolidasi etika dan profesionalisme di tengah tantangan industri media saat ini. DPC PWDPI Sidoarjo melalui kegiatan ini menunjukkan komitmennya dalam melahirkan jurnalis yang cerdas, berintegritas, dan berpihak pada kepentingan publik.
(Red)