Alamanahjurnalis.com - Satu bulan setelah sukses membuka showroom pertamanya Polytron EV Gallery & Service di Prince Center, Jakarta Selatan, pabrikan otomotif merah putih ini kembali menunjukkan langkah serius dalam industri kendaraan listrik tanah air.
Kini, Polytron resmi memulai produksi massal perdana untuk dua model andalannya, G3+ dan G3, yang dilakukan secara semi-knocked down (SKD) di pabrik milik PT Handal Indonesia Motor (HIM) di Purwakarta, Jawa Barat.
Langkah ini menandai komitmen kuat Polytron untuk membangun fondasi produksi kendaraan listrik dalam negeri yang modern, efisien, dan berstandar global.
Berbeda dari pabrikan lain yang juga memanfaatkan fasilitas PT HIM, Polytron mengambil jalur berbeda dengan berinvestasi secara langsung dalam pengembangan lini produksi berteknologi tinggi.
Salah satu fitur unggulan adalah Dyno Test Equipment canggih yang dapat digunakan untuk kendaraan FWD, RWD, dan AWD, lengkap dengan pengaturan wheelbase fleksibel.
Tak hanya itu, fitur real-time battery temperature monitoring juga diterapkan selama tahap pengujian performa untuk menjamin efisiensi sekaligus keamanan kendaraan sejak awal proses produksi.
Dalam hal keselamatan, Polytron menerapkan Electric Safety Test berlapis di empat titik utama:
* Setelah instalasi baterai.
* Usai proses perakitan.
* Pasca pengujian kebocoran air (rain & water leak test).
* Dan terakhir di tahap Pre-Delivery Center (PDC) sebelum kendaraan dikirim ke konsumen.
“Seluruh proses ketat ini menunjukkan komitmen penuh Polytron terhadap standar keamanan, kualitas produksi, dan kepuasan pelanggan yang merupakan bentuk implementasi visi meningkatkan pengalaman konsumen melalui teknologi, servis, dan produk.” Hariono, CEO Polytron, dikutip dalam keterangannya, Sabtu (19/7/2025).
Investasi Fasilitas Penunjang Produksi hingga 30.000 Unit per Tahun
Polytron juga memperkuat lini produksinya dengan beragam peralatan modern seperti:
* Vacuum Filling Machines untuk pengisian brake oil, refrigerant, dan coolant,
* Dynamic Performance Test Equipment,
* Electric Safety Testing System, dan
* ADAS Calibration Equipment yang sepenuhnya otomatis.
Dengan fasilitas ini, kapasitas maksimal pabrik bisa mencapai hingga 30.000 unit mobil listrik per tahun, membuka peluang besar untuk pasar domestik dan ekspor.
Dua Skema Kepemilikan Fleksibel: Buy to Own dan BaaS
Polytron memahami bahwa setiap konsumen memiliki kebutuhan berbeda. Oleh karena itu, ditawarkan dua pilihan skema kepemilikan:
1. Buy to Own
Pembelian unit beserta baterai, disertai:
* Garansi baterai 8 tahun / 180.000 km,
* Garansi kendaraan 5 tahun / 150.000 km,
* Jaminan nilai jual kembali 70% dalam 3 tahun.
2. Battery-as-a-Service (BaaS)
Solusi bagi konsumen yang ingin menekan biaya awal. Melalui skema ini, baterai disewa, bukan dibeli langsung. Konsumen mendapatkan:
* Garansi baterai seumur hidup selama masa sewa,
* Biaya kepemilikan yang lebih ringan dan fleksibel.
* Pre-Booking Telah Dibuka, Hanya Rp 5 Juta
Mobil listrik Polytron G3+ dan G3 kini sudah bisa dipesan melalui program pre-booking. Konsumen hanya perlu membayar booking fee sebesar Rp 5 juta tanpa kewajiban langsung membayar penuh.
“Dengan dimulainya produksi di Purwakarta ini, Polytron mempertegas keseriusannya membangun ekosistem kendaraan listrik nasional, bukan hanya sebagai produk, tetapi sebagai investasi jangka panjang yang didukung oleh fasilitas produksi, kualitas manufaktur, dan layanan purna jual yang komprehensif. Seluruh proses ini kami siapkan secara khusus untuk mendukung agenda Net Zero Emission pemerintah Indonesia di tahun 2026.” tutup Hariono.
Sumber: beritanasional.com