Siaran Pers No. 220/HM-KKD/11/2025
Sabtu, 15 November 2025
AI Center of Excellence di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta akan menjadi motor riset nasional untuk mendukung ekonomi digital Indonesia yang diproyeksikan mencapai USD366 Miliar pada 2030.
AI Center ini menjadi fondasi penting agar Indonesia mampu menghasilkan inovasi yang relevan dan siap digunakan pada sektor strategis.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria menyampaikan bahwa kerja sama UGM dan Telkom menghadirkan model kolaborasi yang dibutuhkan Indonesia untuk memperkuat kapasitas riset dan mengembangkan solusi kecerdasan artifisial atau artificial intelligence (AI) yang dapat menjawab persoalan nyata.
“Pembentukan AI Center of Excellence di Universitas Gadjah Mada ini salah satu bentuk kolaborasi yang kita harapkan. Dan kami memberikan apresiasi yang cukup tinggi kepada Telkom dalam mendukung terwujudnya AI Center of Excellence di UGM,” jelasnya usai menyaksikan Penandatanganan Nota Kesepahaman Pembentukan UGM AI CoE di Universitas Gadjah Mada, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (15/11/2025).
AI Center UGM diharapkan menjadi pusat pembelajaran, riset, dan inovasi artificial intelligence.
Wamenkomdigi Nezar Patria menilai peran ini penting untuk menopang kontribusi Indonesia dalam ekonomi digital Asia Tenggara yang diproyeksikan mencapai USD1 Triliun pada 2030.
Indonesia diprediksi menyumbang 40 persen dari nilai tersebut sehingga kemampuan riset dan inovasi menjadi kebutuhan mendesak.
“AI Center ini bisa menjadi pusat untuk pembelajaran AI, riset, dan menciptakan inovasi yang berguna. Memberikan solusi berbasis artificial intelligence untuk mengatasi sejumlah persoalan yang kita hadapi hari ini,” kata Wamen Nezar.
Nezar Patria menyebut Indonesia berada pada posisi strategis di Asia Tenggara karena ukuran populasi dan potensi teknologi yang besar.
Kolaborasi perguruan tinggi dan industri menjadi kunci untuk memperluas kemampuan nasional agar siap menghadapi transformasi digital yang semakin intensif.
Pemerintah menyiapkan landasan regulasi yang akan menjadi payung untuk pengembangan teknologi ini.
Peta Jalan Nasional Pengembangan AI dan Etika AI sedang dalam proses harmonisasi untuk ditetapkan sebagai Peraturan Presiden.
“Kita sedang menyiapkan peta jalan nasional pengembangan artificial intelligence bersama juga dengan etika artificial intelligence. Dua dokumen ini saat ini sedang dalam proses untuk menjadi Peraturan Presiden,” ujar Nezar Patria.
Pemerintah menekankan bahwa investasi riset artificial intelligence yang kuat di kampus dan industri menjadi langkah penting agar Indonesia tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pencipta solusi.
Sumber: komdigi go.id

