Alamanahjurnalis.com - JAKARTA - Di usianya yang genap 112 tahun pada hari ini, Muhammadiyah dinilai publik memiliki peran besar dalam menjaga kerukunan umat beragama di Tanah Air.
Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan, 81,6 persen responden menilai hal tersebut dalam jajak pendapat terhadap 540 responden di 38 provinsi pada 21-23 Oktober 2024 lalu. Sampel ditentukan secara acak sesuai jumlah penduduk di setiap provinsi.
Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error penelitian sekitar 4,21 persen.
“Lebih dari 36,1 persen menyatakan jasa Muhammadiyah dalam menjaga kerukunan umat beragama sangat besar,” kata Peneliti Litbang Kompas Rangga Eka Sakti sebagaimana dikutip dari Kompas.id, Senin (18/11/2024).
Tak hanya dalam menjaga kerukunan umat beragama, 91 persen publik memandang positif atas kontribusi syarikat yang lahir di Kauman, Yogyakarta pada 18 November 1912 ini.
Adapun survei ini dilakukan untuk memotret persepsi publik terhadap Muhammadiyah yang hari ini berulang tahun.
Selain bidang keagamaan, jasa Muhammadiyah dalam aspek kehidupan lainnya juga diakui oleh responden. Salah satunya menyangkut peran Muhammadiyah di dunia pendidikan.
Sebanyak 79,5 persen responden melihat Muhammadiyah berperan besar dalam memajukan dunia pendidikan di tanah air.
Menurut Rangga, penilaian publik ini memiliki dasar. Di antaranya dibuktikan dengan bagaimana Muhammadiyah mengelola lebih dari 5.000 sekolah, 178 perguruan tinggi yang terdiri dari 83 universitas, 53 sekolah tinggi, dan 36 institusi pendidikan tinggi dalam bentuk lain.
“Bukan tanpa alasan, selama ini Muhammadiyah memang mengambil peran yang aktif untuk memajukan dunia pendidikan,” tutur Rangga.
Tidak hanya itu, Litbang Kompas juga memotret peran Muhammadiyah dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.
Sebanyak 67,2 persen responden menilai Muhammadiyah berkontribusi besar dalam bidang kesehatan.
Dari jumlah itu, sebanyak 23,5 persen responden menilai Muhammadiyah sangat berjasa dalam menyediakan layanan kesehatan masyarakat.
Rangga menyebut, Muhammadiyah mengelola lebih dari 100 rumah sakit di sejumlah lokasi di Indonesia.
“Persyarikatan yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan ini juga menghadirkan ribuan klinik untuk mendorong aksesibilitas layanan kesehatan di lingkup yang lebih kecil,”tutur Rangga.
Sumber: kompas.com
