Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Aksi Damai Tolak Bahar bin Smith di Pemalang: Pesan Untuk Keutuhan Bangsa

| January 27, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-01-27T07:32:44Z
AlamanahJurnalis.com -
PEMALANG - Massa Perjuangan dari Walisongo Indonesia (PWI) Laskar Sabilillah Pemalang menggelar aksi damai pada Minggu, 26 Januari 2025, di Pasar Petarukan. Aksi ini bertujuan menolak kedatangan Bahar bin Smith yang dijadwalkan hadir di Pondok Pesatren Darul Muta' alimin, Desa Kebo Ijo, Kecamatan Petarukan.

Aksi ini dimulai pukul 09.00 WIB ini diikuti oleh perwakilan dari 14 Kecamatan se-Kabupaten Pemalang. Masa memulai kegiatan dengan upacara, menyanyikan kebangsaan Indonesaia Raya, menyayikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya, membaca Pancasila, serta melantunkan doa dan sholawat dengan penuh khidmat. Di bawah teriknya matahari, massa bergerak tertib dari Pasar Lama menuju Pasar Baru Petarukan dalam waktu sekitar satu jam aksi ini turut disaksikan warga sekitar yang berada di pasar.

Kiai Wahyudin, Ketua PWI Laskar Sabilillah sekaligus koodinator aksi, menyatakan bahwa ceramah Bahar bin Smith dinilai kerap memuat narasai provokatif, termasuk klaim kontroversialnya tentang nasab Rosulullah. "Ia mengaku dalam tubuhnya melangalir darah Rosulullah, namun dari berbagai penelitian, nasab Ba'alawi yang diklaimnya teryata tidak valid alias rungkad," ungkap Kiai Wahyudin.

Selain massa PWI Laskar Sabilillah, Kepolisian dari Polsek Petarukan dan Polres Pemalang hadir untuk menjaga situasi tetap aman dan kondusif.

Aksi berlangsung di kawasan Pasar Petarukan, yang berjarak sekitar setengah kilometer dari Pondok Pesantren Darul Muta'alimin. Pemilihan lokasi ini dilakukan untuk mencegah potensi konflik langsung dengan masyarakat sekitar pondok.

Setelah menggelar acara dan doa bersama, massa bergerak tertib sambil menyampaikan pesan persatuan dan menolak segala bentuk provokasi yang dapat mengganggu harmoni masyarakat.

Menurut Kiai Wahyudin, ceramah Bahar bin Smith dianggap tidak mencerminkan nilai-nilai keislaman yang damai dan sejuk, melainkan berpotensi merusak persatuan bangsa. "Kami tidak ingin masyarakat, termasuk santri di sekitar pondok, terprovokasi oleh narasi yang dapat membelokan sejarah dan mencemari generasi muda," tegasnya.

Aksi damai ini menjadi bentuk nyata kepedulian PWI Laskar Sabilillah terhadap keutuhan bangsa sekaligus mengingatkan pentingnya menjaga generasi muda dari pengaruh ajaran yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan dan keislaman.

(Nur Hayadi)
×
Berita Terbaru Update