Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Cara Tepat Mencegah Stroke Menurut Ahli Kesehatan

| May 30, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-29T21:12:21Z


Alamanahjurnalis.com – Stroke merupakan salah satu penyakit mematikan yang menjadi penyebab kematian utama di Indonesia. 

Namun, penyakit ini sesungguhnya bisa dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat dan disiplin.

Data dari Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) pada 2019 menunjukkan bahwa stroke menyumbang sekitar 19,42 persen dari total kematian di Indonesia. 

Menurut World Stroke Day, angka kejadian stroke meningkat pesat seiring bertambahnya usia, namun bukan berarti hanya orang tua yang berisiko.

Lebih dari 60 persen stroke terjadi pada mereka yang berusia di bawah 70 tahun, dan sekitar 16 persen dialami oleh orang di bawah usia 50 tahun.

Dokter spesialis penyakit dalam dr. Ahmad Akbar, Sp.PD menegaskan bahwa mencegah stroke bisa dilakukan dengan perubahan pola hidup yang tepat.

Langkah-langkah penting mencegah stroke 

Berikut adalah beberapa cara yang direkomendasikan Akbar untuk menurunkan risiko stroke: 

* Mengendalikan tekanan darah 

Menurutnya, hal pertama yang harus diperhatikan adalah menjaga tekanan darah tetap normal. Hipertensi yang tidak terkontrol sangat berpotensi memicu stroke.

Mengutip Mayo Clinic, kombinasi antara perubahan gaya hidup sehat dan pengobatan medis seringkali diperlukan untuk mengelola tekanan darah tinggi, sehingga risiko stroke dapat ditekan. 

* Mengatur pola makan dengan baik 

Akbar menjelaskan bahwa kebiasaan makan yang sehat sangat berpengaruh pada risiko stroke. 

“Hipertensi, aterosklerosis, diabetes, dan kadar kolesterol tinggi, semua itu dapat muncul akibat pola makan yang tidak sehat,” jelasnya. 

Ia menambahkan, “Mengonsumsi makanan yang seimbang dan rendah lemak dapat membantu mencegah stroke.” 

* Rutin berolahraga

Aktivitas fisik secara rutin juga sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah. 

Menurut Mayo Clinic, olahraga secara teratur dapat menurunkan tekanan darah, meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL), serta menjaga elastisitas pembuluh darah. 

WHO menganjurkan agar setiap orang melakukan aktivitas fisik intensitas sedang minimal 150 menit per minggu untuk menjaga kesehatan optimal.

* Mengelola stres dengan baik

Pengelolaan stres juga menjadi bagian penting dalam pencegahan stroke. 

Data dari World Stroke Organization mengungkapkan bahwa 1 dari 6 pasien stroke mengalami depresi atau stres.

Kondisi kesehatan mental yang buruk bisa meningkatkan risiko stroke hingga dua kali lipat, terutama pada usia paruh baya. 

* Berhenti merokok

Akbar menegaskan bahwa merokok merupakan faktor risiko kuat terjadinya stroke.

World Stroke Organization menyatakan bahwa perokok berat, yakni yang mengonsumsi 20 batang rokok per hari, memiliki risiko stroke enam kali lebih besar dibanding non-perokok.

* Menjaga berat badan ideal 

Kelebihan berat badan juga meningkatkan kemungkinan terkena stroke karena dapat memicu hipertensi dan diabetes.

Menurut World Stroke Organization, obesitas meningkatkan risiko stroke sebesar 64 persen, sementara kelebihan berat badan secara umum menambah risiko hingga 22 persen. 

Kementerian Kesehatan RI menetapkan indeks massa tubuh ideal bagi orang Indonesia adalah antara 18,5 sampai 25.

Kenali gejala stroke sejak dini 

Mayo Clinic menjelaskan bahwa gejala stroke bisa bervariasi tergantung area otak yang terganggu, namun tanda umum yang sering muncul antara lain: 

* Kesulitan berbicara dan memahami pembicaraan 
* Mati rasa, kelemahan, atau kelumpuhan pada wajah, lengan, atau kaki 
* Gangguan penglihatan pada satu atau kedua mata 
* Sakit kepala hebat mendadak 
* Kesulitan berjalan atau kehilangan keseimbangan 

Untuk membantu mengenali stroke dengan cepat, para ahli merekomendasikan metode F.A.S.T.: 

* Face (Wajah): Apakah satu sisi wajah terlihat turun saat tersenyum? 
* Arms (Lengan): Apakah satu lengan melemah atau turun saat diangkat? 
* Speech (Bicara): Apakah suara menjadi tidak jelas atau cadel? 
* Time (Waktu): Jika ada gejala tersebut, segera hubungi layanan medis darurat karena waktu sangat menentukan tingkat kerusakan otak. 

Akbar mengingatkan agar tidak menunda pemeriksaan medis jika gejala stroke sudah muncul. 

“Semakin lama stroke diabaikan, semakin besar risiko kerusakan otak dan kecacatan yang terjadi,” tutupnya.

Sumber: kompas.com
×
Berita Terbaru Update