Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Dokter: Bahaya Daging Kurban Bukan dari Dagingnya, Tapi Cara Masaknya

| May 30, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-29T23:00:42Z


Alamanahjurnalis.com – Menyambut Hari Raya Idul Adha, masyarakat Indonesia umumnya akan menikmati sajian daging kurban, seperti daging sapi atau kambing. 

Namun, perlu diingat bahwa konsumsi daging berlebihan, apalagi jika diolah dengan cara yang kurang sehat, bisa memicu berbagai penyakit, seperti kolesterol tinggi dan hipertensi.

Menurut Dr. Andi Khomeini Takdir Haruni, SpPD(K), daging kurban sejatinya bukan penyebab utama gangguan kesehatan. 

"Sebenarnya kalau daging aja itu enggak apa-apa, yang jadi masalah itu karena garamnya banyak, micinnya, santannya, minyaknya," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (28/5/2025).

Konsumsi daging kurban bagi penderita kolesterol dan hipertensi 

Bagi penderita kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi, konsumsi daging kurban harus dilakukan dengan lebih hati-hati.

Andi menekankan, bahaya sebenarnya datang dari cara memasak dan bahan tambahan yang digunakan. 

Daging yang dimasak dengan santan, digoreng, atau diberi banyak garam dan penyedap rasa bisa meningkatkan kadar kolesterol dan tekanan darah. 

Karena itu, Andi menyarankan untuk memilih metode memasak yang lebih sehat seperti merebus atau membuat sup dengan kuah bening.

“Kalau dagingnya aja, betul tok itu aja, supnya bening gitu ya, enggak ada tambahan macam-macam. Harusnya daging itu sehat,” jelasnya.

Lebih sehat daging sapi atau daging kambing? 

Pertanyaan yang sering muncul saat Idul Adha adalah mana yang lebih sehat, daging sapi atau kambing? 

Menurut Andi, keduanya pada dasarnya memiliki kandungan nutrisi yang mirip dan tidak terlalu berbeda jauh. 

"Ya, saya pikir 11-12 tetapi cara mengolahnya lah yang menentukan," ujarnya. 

Artinya, bukan jenis daging yang menjadi faktor utama kesehatan, melainkan bagaimana daging tersebut diproses sebelum dikonsumsi. 

Dalam hal ini, daging sapi dan kambing bisa sama-sama menjadi pilihan sehat selama tidak diolah dengan cara yang memperparah kadar lemak dan natrium dalam makanan. 

Cara mengolah dan porsi yang aman 

Untuk menjaga kesehatan, Andi menyarankan pengolahan daging kurban yang sederhana dan minim lemak. 

Rebusan daging, sup dengan kuah bening, atau olahan tanpa tambahan santan dan minyak berlebih adalah pilihan yang lebih bijak. 

Soal porsi, ia mengacu pada kebutuhan protein harian seseorang, yakni sekitar 0,8 gram per kilogram berat badan.

Artinya, seseorang dengan berat 60 kilogram sebaiknya mengonsumsi sekitar 48 gram protein per hari dari semua sumber, termasuk daging. 

“Aku enggak tahu nih variasi dari masing-masing daging tuh berapa gram protein, tapi itu bisa dijadikan acuan,” ucapnya. 

Mengonsumsi daging kurban saat Idul Adha sebenarnya tidak menjadi masalah bagi kesehatan, termasuk bagi penderita kolesterol dan hipertensi, asalkan dilakukan dengan bijak. 

Fokus utama bukan pada dagingnya, melainkan pada cara pengolahan dan jumlah yang dikonsumsi. 

Memilih metode masak seperti merebus dan membuat sup kuah bening, serta membatasi porsi sesuai kebutuhan tubuh, merupakan langkah tepat untuk menikmati hidangan kurban tanpa mengorbankan kesehatan.

Sumber: kompas.com
×
Berita Terbaru Update