Alamanahjurnalis.com - JAKARTA – Generasi Z dikenal memiliki keberanian untuk mengambil risiko dalam dunia kerja, termasuk keputusan untuk meninggalkan perusahaan. Namun, baru-baru ini muncul suatu tren yang disebut "boomerang hiring", di mana karyawan, terutama dari kalangan muda, kembali ke tempat kerja lama setelah mereka pergi demi mencari pengalaman baru.
Dalam laporan Times of India berjudul “Quitting with a Return Ticket” (9 Juni 2025), fenomena ini semakin umum dan memengaruhi perjalanan karier para profesional muda.
Generasi Z Siap Undur Diri, Namun Berencana Kembali
Generasi Z, yang lahir antara tahun 1997 dan 2012, terbiasa untuk mengungkapkan harapan serta keinginan mereka tentang lingkungan kerja. Mereka menginginkan suasana kerja yang fleksibel, bermakna, dan mendukung kesehatan mental serta perkembangan pribadi mereka.
Tetapi, jika keinginan tersebut tidak dipenuhi, mereka tidak ragu untuk mengundurkan diri. Uniknya, banyak di antara mereka yang tidak menutup kemungkinan untuk kembali ke perusahaan lama, asalkan terdapat perubahan positif yang sesuai dengan nilai-nilai mereka.
Boomerang Hiring Jadi Pendekatan Menguntungkan
Bagi perusahaan, menyerap kembali mantan karyawan menawarkan sejumlah keuntungan. Mereka sudah memahami budaya di perusahaan, tidak memerlukan pelatihan dasar, dan umumnya lebih cepat beradaptasi.
Di sisi lain, bagi karyawan, kesempatan ini memberikan peluang untuk kembali dengan jabatan atau imbalan yang lebih menarik setelah mendapatkan pengalaman di luar.
"Kami melihat tren di mana karyawan tidak lagi melihat pengunduran diri sebagai akhir dari hubungan kerja, tapi sebagai jeda yang produktif," tulis Times of India dalam laporan tersebut.
Perusahaan Disarankan untuk Menjaga Hubungan dengan Mantan Karyawan
Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa menjaga hubungan baik dengan karyawan yang telah meninggalkan perusahaan adalah hal yang penting. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan membuat program alumni internal yang memungkinkan mantan karyawan tetap terhubung dengan budaya perusahaan, meskipun mereka tidak lagi bekerja di sana.
Perusahaan disarankan juga untuk membuka ruang bagi mereka yang ingin kembali, selama memenuhi kriteria kinerja dan etika yang telah ditetapkan.
Kesimpulan
Boomerang hiring mencerminkan perubahan dalam dunia kerja modern, di mana loyalitas tidak lagi diukur dari lamanya seseorang bertahan, tetapi dari seberapa kuat keterikatan emosional dan profesional yang ada antara karyawan dan tempat mereka bekerja.
Tren ini menunjukkan bahwa hubungan kerja di era digital kini lebih bersifat dinamis dan fleksibel, bukan lagi linier.
Sumber: netralnews.com