Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Dukungan Keluarga Berpengaruh Besar Pastikan Kesehatan Mental Ibu Paska Melahirkan

| July 11, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-11T12:06:08Z



Alamanahjurnalis.com -  Peran dan dukungan keluarga serta orang terdekat sangat penting untuk memastikan kesehatan mental ibu setelah melahirkan. 


Psikolog Nena Mawar Sari mengungkapkan  dukungan keluarga dan orang-orang terdekat menjadi hal krusial bagi ibu setelah melahirkan.


“Dan apa yang biasanya harus dilakukan adalah tentunya dukungan dari pasangannya, keluarganya,” ujar Nena saat dihubungi Antara. 


Psikolog klinis dan hipnoterapis di Poli Psikiatri RSUD Wangaya Kota Denpasar itu menjelaskan, kondisi ibu setelah melahirkan bisa saja mengalami baby blues dan postpartum depression.


Baby blues merupakan kondisi yang terjadi akibat perubahan hormon, kelelahan serta mempersiapkan diri untuk beradaptasi dengan peran baru sebagai ibu.


Dari sisi durasi durasi, baby blues singkat dan gangguan emosional bersifat sementara dengan durasi antara tiga hingga lima hari dan akan hilang maksimal selama dua minggu.


Ciri-cirinya dari baby blues adalah sering sedih tanpa alasan yang jelas, emosional mudah turun atau mudah tersinggung, mudah cemas, diiringi rasa kewalahan perhatian suasana hati secara cepat atau mood swing, dan sulit tidur yang menetap. Ia menyarankan, istirahat yang cukup diperlukan bagi ibu yang menghadapi kondisi ini.


Ia juga menyerukan bagi keluarga atau kolega yang membesuk ibu usai melahirkan juga dapat fokus pada sang ibu tak hanya pada bayi yang baru dilahirkan, hal ini sebagai bentuk dukungan bagi sang ibu.


“Belum lagi misalkan komentar-komentar sehubungan dengan fisiknya bayinya atau fisik ibunya, nah itu juga bisa berdampak suasana hati yang lebih sensitif, memberikan kontribusi suasana hati yang lebih sensitif kepada ibunya,” tambah dia.


Sementara itu, postpartum depression atau depresi pasca melahirkan memiliki durasi yang lebih lama, bahkan perasaan sedih yang mendalam akan hadir secara terus-menerus, lebih dari 4 minggu bahkan berbulan-bulan.


Ciri-cirinya yakni kehilangan minat, tidak ingin bertemu orang, merasa tidak mampu jadi ibu yang baik, sulit tidur terlalu banyak, terlalu lama, benci dengan bayi.


“Bahkan kadang-kadang berpikir untuk menyakiti diri sendiri atau bayinya, dan perasaan juga yang tidak guna, curiga dengan pasangan, dan lain sebagainya"


Kondisi depresi pasca melahirkan membutuhkan penanganan dan tidak diabaikan, yakni dengan berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater agar mendapatkan penanganan tepat sesuai dengan kondisi ibu termasuk bila ibu tengah menyusui.


Selain dukungan keluarga atau orang terdekat, ia juga menyarankan agar seorang ibu yang telah melahirkan untuk mengurangi membandingkan tentang sosok ibu melahirkan yang dilihat di sosial media yang dianggap cantik, ideal dan lainnya.


Sumber: beritanasional.com

×
Berita Terbaru Update