Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Menperin Sebut Turunnya Tarif Trump Jadi 19 Persen Pacu Daya Saing Manufaktur Indonesia di Pasar AS

| July 17, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-16T22:38:39Z



Alamanahjurnalis.com - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan turunnya tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) menjadi 19 persen dari 32 persen secara signifikan memacu daya saing produk manufaktur domestik di pasar ekspor.

“Keputusan Amerika untuk menurunkan atau menyesuaikan tarif terhadap sejumlah komoditas ekspor manufaktur Indonesia akan meningkatkan daya saing produk kita di pasar mereka. Ini akan berdampak langsung terhadap industri terutama utilisasi, penciptaan lapangan kerja, dan penguatan struktur industri nasional,” kata Agus yang dikutip dari Antaranews pada Rabu (16/7/2025).

Agus mengatakan kesepakatan tersebut bakal membuat sektor manufaktur Indonesia makin bergeliat karena pintu ekspor ke AS terbuka lebih luas. 

Para pelaku industri domestik, kata dia, mengapresiasi kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yang berhasil mencapai kesepakatan positif dengan Presiden AS Donald Trump mengenai pemberlakuan tarif resiprokal bagi kedua negara.

Dalam skema rantai produksi saat ini, lanjut Agus, rasio output sektor manufaktur Indonesia untuk tujuan pasar ekspor dan domestik adalah 20:80. 

Artinya, 20 persen output produk manufaktur Indonesia ditujukan untuk pasar ekspor, dan sebagian di antaranya dijual ke pasar Amerika. Sisa 80 persen memenuhi permintaan di pasar domestik.

“Dari total 20 persen output produk manufaktur yang berorientasi ekspor tersebut, sebagian dijual ke pasar Amerika,” ujarnya.

Agus menyebutkan, sepanjang tahun 2024, nilai ekspor produk Indonesia ke Amerika Serikat mencapai 26,31 miliar dolar AS atau sekitar 9,94 persen dari total ekspor Indonesia ke dunia yang sebesar 264,70 miliar dolar AS.

“Untuk tingkat utilisasi industri Indonesia pada 2024 juga dicatat sebesar 65,3 persen, yang menandakan ruang utilisasi produksi yang bisa ditingkatkan industri lebih tinggi lagi guna merespons permintaan positif pasar ekspor Amerika pasca kesepakatan tarif ini,” katanya.

Indonesia sendiri mencatat surplus neraca perdagangan dengan Amerika sebesar 14,34 miliar dolar AS pada tahun 2024, menyumbang 46,2 persen dari total surplus perdagangan Indonesia pada tahun tersebut. Menperin optimistis pengumuman kesepakatan tarif impor Amerika ini diyakini akan menggairahkan industri untuk meningkatkan utilisasi produksi, terutama industri padat karya yang berorientasi ekspor.

“Tentunya, hal ini akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja lebih luas lagi pada industri padat karya seperti industri tekstil, produk tekstil, pakaian jadi, alas kaki dan lainnya,” tambahnya.

Menperin juga menyampaikan bahwa pelaku industri di Indonesia, terutama sektor padat karya, mengapresiasi kesepakatan politik perjanjian dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). 

Perjanjian dagang ini dinilai sangat dinanti dan akan membuka hambatan ekspor yang selama ini dihadapi oleh produk manufaktur Indonesia, serta membuka akses pasar ekspor Indonesia ke kawasan Eropa secara lebih luas dan kompetitif.

“Pelaku industri juga berterima kasih dan mengapresiasi kepemimpinan Bapak Presiden Prabowo yang telah mencapai kesepakatan untuk penyelesaian perjanjian dagang IEU-CEPA. Perjanjian ini sangat ditunggu-tunggu dan dibutuhkan oleh industri manufaktur saat ini agar dapat menjual produknya di pasar Eropa serta meningkatkan daya saing produk manufaktur lebih tinggi lagi dibanding produk serupa dari negara lain,” tandasnya.

Sumber: beritanasional.com
×
Berita Terbaru Update