Alamanahjurnalis.com - Tauhid yaitu mengesakan Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan meyakini keesaan-Nya tanpa menyekutukan-Nya dalam rububiyah-Nya, nama-nama dan sifat-Nya, dan uluhiyah serta dalam ibadah kepada-Nya. Allah SWT Maha Esa walaupun manusia tidak mengesakan-Nya.
Dalam Surat Ali-Imran, Allah SWT berfirman : "Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia, yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia. Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."
Sesungguhnya agama yang diridhai di sisi Allah hanyalah Islam.
Dikutip dari Kitab Durratunnasihin karya H. Salim Bahreisy, berkata Ibnu Abbas r.a : Allah menciptakan roh empat ribu tahun sebelum menciptakan jasad dan membagi-bagi rezki empat ribu tahun sebelum menciptakan roh dan menyatakan menyaksikan sendiri bagai diriNya sebelum menciptakan makhluk dan belum ada langit, bumi, darat maupun laut dengan firmanNya tersebut (Tafsir Elkhazin).
Menurut Saat Bin Jubair r.a, bahwa tatkala turun ayat tersebut di atas terdapat tiga ratus enam puluh berhala di sekeliling Ka'bah, yang seketika itu juga bertekuk tunduk bersujud.
Rasulullah Saw bersabda : "Barangsiapa menyatakan - bersyahadat - bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan bahwa Muhammad adalah pesuruh Allah, diharamkan api neraka baginya oleh Allah.
Rasulullah Saw bersabda : Tatkala turun ayat-ayat Alfatihah dan ayat kursi dan Syahidallahu dan Quil Allahumma yang tersebut di atas, bergantunganlah ayat-ayat itu pada Arersynya Tuhan dan berkata : Ya Tuhan ! Kenapa kami diturunkan pada suatu kaum yang berma'siat padaMu ? Demi keagungan dan kebesaranKu. Tuhan berfirman, tiada seorang yang membacamu pada tiap akhir sembahyangnya kecuali telah Aku ampuni dosanya, Aku tempatkan dia dalam syurga Firdaus. Aku melihatnya tujuh puluh kali tiap hari dan mengabulkan baginya tujuh puluh hajat serendah-rendahnya pengampunan dosa.
(Ninik QA)