Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pimpinan Baznas mendorong masjid jadi aset strategis nasional

| July 08, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-08T07:16:39Z



Alamanahjurnalis.com - Jakarta - Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Saidah Sakwan mendorong pemerintah agar menetapkan masjid sebagai aset strategis nasional, mengingat peran penting masjid sebagai pusat gerakan masyarakat dan simbol pendidikan pada akar rumput.


“Ini menurut saya harus masuk menjadi aset strategis nasional. Saya belum pernah mendengar masjid itu menjadi aset strategis nasional, padahal di masjid itulah sosial capital (modal sosial), dimana rakyat bergerak,” kata Saidah dalam Sarasehan Kemasjidan dan Lokakarya Nasional Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) 2025 di Jakarta, Selasa.


Menurut Saidah yang merupakan Pimpinan Baznas Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, saat ini masjid belum mendapatkan keberpihakan negara secara optimal. Padahal, kata dia, masjid tidak hanya menjadi tempat pelaksanaan ibadah, tetapi juga sebagai pusat edukasi keagamaan, pendidikan, dan gerakan masyarakat di tingkat paling dasar.


“Kenapa kita tidak sematkan itu menjadi aset strategis nasional? Supaya masjid mendapatkan keberpihakan dari negara, dan gerakan-gerakan masjid juga mendapatkan dukungan negara,” ujarnya.


Menurut Saidah, dengan jumlah masjid yang sangat banyak di Indonesia yakni mencapai 306.217 masjid, kehadiran negara untuk mendukung gerakan masjid merupakan kewajiban.


Dengan menjadi aset strategis nasional, Saidah mengatakan masjid dapat memperoleh dukungan fiskal dari negara untuk memperkuat perannya dalam pembangunan masyarakat. Saat ini, kata dia, alokasi anggaran untuk masjid masih sangat minim.


“Saya enggak tahu berapa alokasi APBN untuk masjid. Yang saya tahu, kalau ada bantuan masjid itu paling Rp5 juta, Rp10 juta, itu pun kalau ada,” kata dia.


Ke depannya ia berharap penetapan masjid sebagai aset strategis nasional akan mampu memperkuat fungsi sosial dan pendidikan masjid, sekaligus memperluas manfaatnya bagi masyarakat di seluruh Indonesia.


“Nah itu yang saya dorong ke arah sana agar masjid menjadi bagian penting yang mendapatkan perhatian negara,” ujarnya.


Diketahui, sarasehan dan lokakarya Nasional itu akan berlangsung hingga 9 Juli 2025. Terdapat sejumlah sesi diskusi yang menghadirkan beragam narasumber yang dimulai pada Selasa ini.


Melalui kegiatan tersebut Kementerian Agama (Kemenag) berharap masjid dapat memainkan peran sentral dalam membangun masyarakat Islam yang sejahtera, harmonis, dan berdaya.


Sumber: lampung.antaranews.com

×
Berita Terbaru Update