Alamanahjurnalis.com - Jakarta (Humas Kankemenag Jakarta Utara) — Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI, Abu Rokhmad, menegaskan pentingnya peningkatan kualitas kehidupan beragama sebagai agenda strategis dalam pembangunan nasional. Hal tersebut disampaikannya dalam acara Koordinasi Program dan Layanan Bimas Islam Wilayah DKI Jakarta, yang berlangsung di Aula Jayakarta Kanwil Kemenag Provinsi DKI Jakarta, pada Selasa (28/10/2025).
Menurut Abu Rokhmad, pembangunan bidang agama tidak boleh dipandang sebelah mata karena menjadi fondasi moral dan spiritual bagi kemajuan bangsa.
“Pembangunan bidang agama saat ini masih dianggap penting dan tidak penting, bahkan terkesan hanya sebatas omong-omong semata. Padahal peningkatan kualitas kehidupan beragama adalah agenda penting dan strategis dalam pembangunan nasional,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa dalam dokumen kebijakan negara, Kantor Urusan Agama (KUA) memiliki peran penting dalam penegakan prinsip kemaslahatan umat dan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). KUA juga menjadi pusat layanan masyarakat yang holistik dan inklusif, serta penggerak inovasi sosial dan pemberdayaan ekonomi umat menuju visi Indonesia Emas 2045.
“Sebagai simpul ekosistem pembangunan, KUA harus memiliki hubungan langsung dengan masyarakat, baik dalam bidang keagamaan maupun pembinaan keluarga,” tambahnya.
Abu Rokhmad juga menyoroti pentingnya pembangunan keluarga sebagai inti dari kemajuan bangsa. Ia menyebut bahwa Presiden Prabowo Subianto memiliki niat baik menjadikan keluarga sebagai pusat kemajuan, namun secara implementatif Kementerian Agama, khususnya melalui Direktorat Bina KUA dan Keluarga Sakinah, menjadi ujung tombak dalam mewujudkan hal tersebut.
“Kami ingin mendorong agar pembangunan keluarga menjadi sentral bagi berbagai upaya perbaikan di segala bidang. Kalau keluarganya baik, maka lingkungan akan baik, dan begitu seterusnya,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa KUA harus menjadikan keluarga sebagai subjek dari semua kegiatan. KUA yang menaungi para Penghulu dan Penyuluh Agama diharapkan mampu berperan aktif dalam berbagai urusan sosial-keagamaan sebagai bagian dari ekosistem pembangunan.
“Soal IT, Komdigi bekerja sama dengan KUA. Urusan ibu hamil yang sejatinya tanggung jawab BKKBN, juga berkaitan dengan KUA. Bahkan isu narkoba, stunting, hingga TBC nanti akan menjadi bagian dari peran para Penghulu dan Penyuluh,” pungkasnya.
Kegiatan koordinasi ini diinisiasi oleh Kanwil Kemenag Provinsi DKI Jakarta dan dihadiri oleh Kakanwil, Plt. Kabag TU, para Kabid, Kakankemenag Kota/Kabupaten, Kasi Bimas Islam, Kepala KUA, IPARI, serta sejumlah undangan lainnya.
Sumber: dki.kemenag.go.id

