Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kado HGN 2025 dari Prabowo, Mendikdasmen Teken MoU dengan Kapolri soal Restorative Justice Guru

| November 25, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-11-25T03:46:58Z



Alamanahjurnalis.com - Pemerintah menambah kado untuk para guru di peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2025, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk meningkatkan perlindungan terhadap guru dengan restorative justice.


Dalam pidato upacara bendera Peringatan Hari Guru Nasional 2025, Abdul Mu'ti menjelaskan isi nota kesepahaman itu, antara lain penyelesaian damai atau restorative justice bagi guru yang bermasalah dengan murid, orang tua, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dalam hal-hal yang berkaitan dengan tugas mendidik.


“Untuk melindungi para guru, Mendikdasmen telah menandatangani nota kesepahaman dengan Kapolri. Isi kesepahaman itu antara lain penyelesaian damai atau restorative justice bagi guru yang bermasalah dengan murid, orang tua, LSM dalam hal-hal yang berkaitan dengan tugas mendidik. Guru adalah agen pembelajaran dan peradaban,” kata Mu'ti dalam Upacara Peringatan HGN 2025 di Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, yang disiarkan secara daring, Selasa (25/11/2025).


Mu'ti menjelaskan, tugas guru semakin berat pada era digital dan dunia global, karena guru dihadapkan pada tantangan kehidupan yang semakin hedonis dan materialistis, di mana kebahagiaan dan penghargaan atas manusia dihargai sebatas kepemilikan dan kesenangan material.


Di samping itu, sambung Mu'ti, guru juga dihadapkan pada tantangan sosial, budaya, moral, politik, tuntutan masyarakat yang kian tinggi dan apresiasi yang rendah. Akibatnya, ada sebagian guru yang mengalami tekanan material, sosial, mental, hingga berhadapan dengan aparat penegak hukum.


“Kondisi demikian harus diakhiri. Guru harus tampil lebih percaya diri dan berwibawa di hadapan para murid,” ujar Mendikdasmen.


Sekretaris Umum PP Muhammadiyah ini menambahkan, kehadiran guru sebagai agen peradaban semakin diperlukan di tengah kompleksitas permasalahan murid, seperti masalah akademik, sosial, moral, spiritual, ketergantungan gawai, judi online (judol), kesulitan ekonomi, keharmonisan keluarga, dan sebagainya.


“Kehadiran guru kian diperlukan oleh murid di dalam dan di luar kelas sebagai figur inspiratif teladan, digugu dan ditiru sebagai orang tua, mentor, motivator, dan sahabat murid dalam suka dan duka,” tegas Mu'ti.


Sumber: beritanasional.com

×
Berita Terbaru Update