-----
Lumajang, Alamanahjurnalis.com —
Dalam suasana penuh kelegaan pasca masa kritis erupsi Gunung Semeru, sebuah apresiasi mengalir deras dari berbagai pihak. Salah satu yang paling menonjol datang dari Pemimpin Redaksi Media TNI–Polri News, Djoko Kariyono, yang secara terbuka memberikan sanjungan kepada Kapolres Lumajang AKBP Alex Sandy Siregar, S.I.K., S.H., M.H, bersama jajarannya, atas langkah-langkah cepat, terukur, dan humanis dalam merespons situasi darurat.
Erupsi Semeru selalu menjadi ancaman yang tidak bisa dianggap remeh. Tetapi pada momen terakhir ketika aktivitas vulkanik meningkat dan kepulan abu mulai menggelayut di sejumlah wilayah, koordinasi lintas lembaga terutama unsur kepolisian menjadi faktor kunci dalam menjamin keselamatan masyarakat.
Menurut laporan di lapangan dan kesaksian warga, bahwa Kapolres menunjukkan kepemimpinan yang kuat sejak detik pertama informasi kenaikan aktivitas vulkanik diterima. Jalur komunikasi internal langsung diaktifkan, posko-posko darurat diperkuat, serta personel diterjunkan ke desa-desa rawan untuk memastikan evakuasi berjalan aman.
Di beberapa titik, kehadiran polisi di bawah komando Kapolres bukan hanya memberikan rasa aman, tetapi juga menjadi sumber ketenangan psikologis bagi warga yang harus meninggalkan rumah mereka. Pendekatan humanis terlihat jelas: mulai dari membantu mengangkat barang, menenangkan anak-anak, hingga memastikan akses lansia dan kelompok rentan.
Djoko Kariyono, menilai langkah-langkah ini sebagai bentuk dedikasi yang melampaui kewajiban standar.
“Kami melihat kecepatan dan ketepatan Kapolres Lumajang, bukan hanya dari sisi kepemimpinan, tetapi juga dari sisi kemanusiaan. Dalam situasi darurat, sensitivitas seperti ini adalah hal yang sangat penting,” ujar Pimred dalam pernyataannya.
Tidak hanya bekerja sendiri, jajaran Polres Lumajang disebut berhasil membangun kerja sama harmonis dengan tim BNPB, relawan SAR, TNI, serta kelompok masyarakat. Koordinasi jalur evakuasi, distribusi logistik, hingga pendampingan psikososial dilakukan dengan pola yang rapi dan minim tumpang tindih.
Beberapa relawan bahkan menyampaikan pujian atas cara Kapolres mengarahkan operasi di lapangan: tegas namun tetap mudah diajak berdiskusi, memprioritaskan keselamatan tim, serta cepat mengambil keputusan ketika kondisi berubah.
Pimred Djoko, menegaskan bahwa pemberitaan positif seperti ini bukanlah semata bentuk sanjungan, melainkan upaya untuk mengabadikan keteladanan dalam tata kelola penanganan bencana.
“Dalam kondisi darurat, figur pemimpin sangat menentukan ritme dan keberhasilan operasi. Apa yang dilakukan Kapolres Lumajang layak menjadi contoh bagi daerah lain dalam manajemen krisis,” lanjutnya.
Lebih jauh, redaksi menyatakan akan menyoroti berbagai kisah inspiratif para anggota kepolisian yang bekerja tanpa lelah di lapangan mulai dari pengamanan jalan alternatif hingga pengawalan distribusi bantuan.
Laporan dari sejumlah pengungsi menunjukkan tingkat kepuasan tinggi terhadap respons aparat. Banyak warga menggambarkan polisi sebagai “garda terdepan” yang selalu hadir dari pagi hingga malam.
Seorang warga yang sempat dievakuasi mengatakan:
“Kami takut, tapi begitu polisi datang mengarahkan sambil membantu barang-barang kami, rasa takut itu perlahan hilang. Mereka seperti keluarga sendiri.” Sentimen serupa berulang dari berbagai titik pengungsian.
Di tengah dinamika bencana yang kerap menyisakan cerita pilu, apresiasi seperti ini menjadi napas segar sekaligus energi positif bagi jajaran kepolisian yang terus bekerja tanpa kenal lelah.
Pimred Media TNI–Polri News menutup pernyataannya dengan harapan agar kolaborasi dan kesiapsiagaan ini terus dipertahankan, mengingat Semeru adalah gunung aktif yang sewaktu-waktu dapat kembali menunjukkan aktivitasnya.
Jurnalis: Ninik Qurotul Aini, S.Th.I., C.Par
