Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Dimuat di Media Online? Ini yang Tidak Banyak Diceritakan Penulis

| June 10, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-10T04:28:52Z


Alamanahjurnalis.com - JAKARTA - Bagi banyak penulis yang baru memulai, harapan terbesar adalah melihat nama mereka tercantum di bawah sebuah artikel di platform online yang terkenal. Sebuah tulisan yang muncul setelah malam panjang, dengan beberapa gelas kopi, dan berkali-kali membaca kembali. Ketika akhirnya artikel itu diterbitkan, ada perasaan yang sulit diungkapkan-lebih dari sekadar bahagia. Rasanya seperti membuktikan sesuatu, bukan untuk orang lain, tetapi untuk diri sendiri: aku mampu.


Ya, menulis tidak hanya tentang uang. Sebenarnya, banyak media yang bahkan tidak memberikan imbalan untuk tulisan opini. Namun, anehnya, banyak orang tetap ingin menulis. Kenapa? Karena yang dicari bukan hanya finansial, tetapi juga arti yang terkandung dalam tulisan itu sendiri.

Menulis adalah Penghargaan Diri

Ketika artikel kita diterima, itu adalah bentuk pengakuan. Artinya, ide kita layak diperhatikan, bahwa kata-kata kita memiliki tempat di ruang publik. Rasa bangga itu muncul bukan hanya karena orang lain membaca, tetapi karena kita tahu perjalanan yang harus dilalui.

Aktivitas menulis adalah cara untuk merombak pola pikir. Ketika kita menulis, kita belajar bagaimana menyederhanakan ide, berpikir secara rasional dan sistematis, memisahkan antara pendapat pribadi dan fakta, serta membedakan emosi dari argumen. Itu artinya, menulis bukan hanya sekadar mengungkapkan, tapi juga mengatur.


Menambah Wacana Publik

Setiap karya yang diterbitkan di media berkontribusi terhadap diskusi publik. Sekecil apapun topiknya, tentang pendidikan, lingkungan, media sosial, atau keseharian-ia menambah pemahaman di tengah banjir informasi yang kadang kurang mendalam.

Kita tidak pernah tahu siapa yang membaca karya kita. Mungkin seorang guru mendapatkan manfaat, siswa yang mendapat pencerahan, atau pembaca yang menemukan sudut pandang baru. Menulis adalah tindakan kecil dalam berbagi pengetahuan, dan itu sangat berarti.


Ilmu Tidak Akan Berguna Jika Hanya Disimpan

Banyak orang pintar, banyak yang paham berbagai isu penting. Namun, jika semua itu hanya tersimpan di pikiran, apa artinya? Menulis adalah cara paling nyata untuk menghidupkan pengetahuan. Melalui tulisan, kita dapat menjembatani kesenjangan pemahaman. Yang rumit dapat menjadi sederhana, yang akademis dapat terasa lebih dekat.

Itulah sebabnya, ketika kita berhasil menghasilkan sebuah tulisan dan itu dimuat, rasa bangga yang dihasilkan tidak dapat diukur. Karena kita sadar: kita telah memberikan kontribusi, bukan sekadar ada.


Menulis Mengasah Kepekaan dan Disiplin

Menulis juga mengembangkan kepekaan kita terhadap lingkungan. Semakin sering kita menulis, semakin peka kita terhadap isu sosial, semakin tajam perhatian kita terhadap sekeliling. Selain itu, menulis juga melatih disiplin dalam berpikir dan bertindak.

Tidak semua orang bisa menyelesaikan sebuah tulisan. Jadi, jika kamu dapat menyusun, mengedit, dan mengirimkan tulisan, itu sudah merupakan pencapaian besar.


Penutup:

Jadi, jika kamu bertanya, “Apa sih yang diperoleh jika tulisan dimuat media? ” Jawabannya bukan sekadar materi. Ada sesuatu yang jauh lebih berharga: kebanggaan atas pencapaian pribadi, kebahagiaan dalam berbagi pengetahuan, dan rasa percaya diri bahwa kamu berkontribusi dalam membentuk pemahaman masyarakat.

Tulisanmu mungkin tidak menjadi viral. Namun, percayalah, setiap kata yang kamu tulis dan dibaca orang lain adalah jejak kecil yang bisa mengubah dunia-meskipun dengan perlahan.

Fiqih Akhdiyatu Salam, Professional writer specializing in multi-issue education based on communication

Sumber: netralnews.com
×
Berita Terbaru Update