Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Mesir Minta Pasukan Internasional Berada di Garis Kuning Gaza

| December 08, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-12-07T18:42:55Z



Alamanahjurnalis.com - Mesir mendesak penempatan segera pasukan stabilisasi internasional di sepanjang garis kuning di Jalur Gaza. 


Permintaan ini diajukan untuk memverifikasi dan menjaga kesepakatan gencatan senjata yang rapuh antara Israel dan Hamas.


Seruan ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, dalam sesi yang diadakan di Doha Forum 2025, Sabtu (6/12/2025). 


Permintaan Mesir mencuat di tengah kekhawatiran karena Israel dilaporkan masih menduduki lebih dari 50 persen wilayah Gaza meskipun telah ada perjanjian gencatan senjata. Garis kuning yang dimaksud adalah batas pemisah antara zona penempatan militer Israel dengan area yang diizinkan untuk dilalui warga Palestina.


Diperlukan Pemantau Internasional untuk Gencatan Senjata

Abdelatty menegaskan bahwa keberadaan pemantau internasional sangat diperlukan karena sering terjadi klaim pelanggaran gencatan senjata yang saling bertentangan.


"Satu pihak, yaitu Israel, setiap hari melanggar gencatan senjata dan mengeklaim pihak lain yang melakukan pelanggaran," ujar Abdelatty, menjelaskan mengapa Mesir merasa perlu adanya verifikasi independen.


Mesir mendorong agar mandat penjaga perdamaian ini bersifat menjaga kedamaian (peacekeeping), bukan memaksakan perdamaian (peace-enforcing). Tujuan utamanya adalah menstabilkan gencatan senjata sebelum melangkah ke fase berikutnya.


"Sekarang kita harus mengonsolidasikan gencatan senjata untuk segera bergerak ke fase kedua rencana perdamaian Trump," tambahnya.


Solusi Permanen Hanya Melalui Negara Palestina

Diplomat senior Mesir itu juga menyoroti pentingnya Palestina memiliki kedaulatan penuh atas wilayahnya, menegaskan bahwa rakyat Palestina "harus mengatur urusan mereka sendiri."


Ia menyebut Jalur Gaza dan Tepi Barat sebagai "bagian integral" dari negara Palestina merdeka, dan kewenangan penuh harus dikembalikan kepada Otoritas Palestina sehingga dapat ditempatkan kembali di Gaza.


Abdelatty menekankan bahwa tidak akan ada keamanan jangka panjang di kawasan Timur Tengah tanpa solusi dua negara.


"Tidak ada solusi atau keamanan dan stabilitas yang berkelanjutan bagi Israel maupun kawasan Timur Tengah tanpa negara Palestina. Selain itu, semua hanya akan menjadi solusi sementara," tandasnya.


Sumber: beritanasional.com

×
Berita Terbaru Update